Menurut antropolog Helen Fisher, PhD, kebanyakan istri tidak ingin membuat suaminya merasa kesal, terganggu, ataupun takut sehingga memilih untuk berbohong. Berbohong memang kadang terpaksa dilakukan untuk membahagiakan orang yang dicintai, namun tidak selamanya berbohong itu baik.
Ketika Anda sudah seringkali berbohong, maka akan sulit untuk menjaga agar kebohongan tersebut tetap bisa ditutupi di kemudian hari dan dapat menghancurkan pernikahan Anda karena hilangnya rasa kepercayaan. Berikut adalah delapan kebohongan yang sering diucapkan wanita pada suami seperti dikutip dari boogilvirgin.
1. Tidak Pernah Membicarakan Masalah Pribadi kepada Teman
Kebanyakan pria tidak ingin membicarakan masalah yang bersifat pribadi kepada teman-temannya, sedangkan wanita sebaliknya. Wanita yang menceritakan masalah rumah tangga kepada teman pun takut suami akan marah jika mengetahuinya, sehingga memilih untuk berbohong.
Menurut terapis pernikahan dan keluarga Carin Goldstein, menceritakan masalah pribadi kepada teman berarti Anda lari dari masalah dan menghindari perdebatan. Jika Anda meminta solusi dari teman untuk memecahkan masalah rumah tangga, berarti Anda menanyakan pada sumber yang salah.
2. Tidak Pernah Bertemu Teman Pria Selain di Kantor
Jika suami merasa cemburu pada teman sekantor Anda, janganlah berbohong dengan mengatakan bahwa Anda tidak pernah menemuinya selain di kantor karena jika nantinya ketahuan oleh suami hanya akan menimbulkan pertengkaran. Menurut psikolog Dr. Andra Brosh lebih baik Anda mengatakan bahwa berteman dengan teman pria di kantor tidak membahayakan kehidupan rumah tangga dan tanyakanlah apa yang membuat suami merasa cemburu. Saat kedua pihak merasa aman dalam hubungan pernikahan, maka memiliki teman lawan jenis di kantor tidak akan menjadi masalah lagi.
3. Selalu Menjaga Pola Makan
Memang tidak semua pria mengharuskan istrinya untuk menjaga pola makan sehat, namun kebanyakan wanita merasa bersalah jika memakan makanan berlemak dan takut gemuk sehingga berbohong pada suami. Padahal, si dia belum tentu menghakimi jika Anda mengkonsumsi makanan tidak sehat. Daripada berbohong, lebih baik ceritakanlah pada suami tentang makanan yang sedang Anda inginkan disertai dengan humor.
4. Menjauhi Teman Wanita yang Tidak Disukai Suami
Saat menghabiskan waktu bersama teman wanita yang tidak disukai oleh suami, maka Anda cenderung berbohong untuk mencegah pertengkaran. Bayangkan jika si dia yang berbohong kepada Anda, tentunya akan mengesalkan bukan? Daripada berbohong, lebih baik Anda bicarakan hal positif tentang teman wanita yang tidak disukai suami agar si dia bisa mulai menghilangkan rasa bencinya.
5. Membeli Barang Karena Diskon Padahal Tidak
Wanita tentunya suka berbelanja sampai kadangkala menghabiskan uang terlalu banyak. Karena takut bertengkar dengan suami, tidak sedikit istri yang berbohong tentang harga barang yang dibelinya dengan alasan sedang diskon. Ketahuilah bahwa kadang suami menanyakan harga barang yang Anda beli hanya karena merasa penasaran, sehingga Anda tidak perlu membohonginya.
6. Kebohongan Kecil
Kebohongan kecil memang kadang terjadi tanpa disadari. Dr. Brosh melihat wanita berbohong tentang hal-hal kecil untuk menghindari rasa malu dan dapat menjadi masalah besar di kemudian hari. Jika Anda sedang mengalami suatu masalah, janganlah merasa malu melainkan diskusikanlah kepada suami agar dapat membantu mencarikan solusi.
7. Memalsukan Orgasme
Dari pengamatan Goldstein kebanyakan istri tidak ingin suaminya merasa malu karena tidak memuaskan di atas ranjang sehingga seringkali memalsukan orgasme saat bercinta. Daripada berbohong, cobalah untuk mencari tahu apa yang bisa dilakukan suami untuk membuat Anda orgasme dan katakanlah secara jujur kepadanya. Dengan jujur, suami akan merasa lebih percaya diri karena mampu membahagiakan Anda.
8. Menyembunyikan Rasa Tidak Nyaman
Sejak awal pernikahan, wanita cenderung berusaha menjaga keharmonisan dengan menyembunyikan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan suami dan akhirnya terus berlangsung dalam jangka waktu panjang. Menurut Goldstein, menyembunyikan masalah dari pasangan dapat menjadi penyebab perceraian. Untuk itu, lebih baik utarakanlah hal-hal yang tidak Anda sukai dari suami secara jujur dan mintalah si dia untuk mengubahnya. Memang perubahan membutuhkan waktu, maka itu bersabarlah saat si dia sedang dalam tahap memperbaiki diri.
Lanjut
« Prev Post
« Prev Post
Kembali
Lanjut Materi »
Lanjut Materi »
0 comments:
Post a Comment